Cara Menghindari Saham Nyangkut
Di pos sebelumnya, bisa anda baca lagi disini: Strategi Keluar dari Saham Nyangkut, saya menjelaskan pada anda, strategi yang bisa anda lakukan agar anda bisa menjual saham anda yang nyangkut. Artinya, di pos tersebut saham anda sudah terlanjut nyangkut dan anda harus melakukan tindakan represif.
Di pos ini, saya akan memberikan sedikit strategi agar anda bisa terhindar dari saham nyangkut. Jadi di pos ini kita akan melakukan tindakan preventif agar portofolio saham anda tidak amburadul. Berikut beberapa strategi yang bisa anda lakukan agar anda bisa menghindari saham nyangkut:
1. Kalau anda ingin membeli saham dengan perasaan emosi, lebih baik jangan membeli saham.
Hal ini biasanya terjadi saat saham sedang naik-naiknya. Banyak trader yang mulai takut ketinggalan kereta dan membeli saham dalam jumlah besar. Kalau anda mengalami hal demikian, itu artinya anda sedang membeli saham dengan perasaan emosi. Jika hal tersebut terjadi, ada baiknya anda tidak perlu trading terlebih dahulu.
Perasaan emosi dalam trading SANGAT BERPOTENSI menyebabkan saham anda nyangkut. Hal yang terpenting dalam trading adalah anda bisa melakukan analisis dengan baik, bukan menuruti perasaan emosi anda.
2. Siapkan level cut loss, terutama untuk saham2 yang tidak likuid
Agar saham anda tidak nyangkut, cara yang paling tepat dilakukan adalah: Cut loss. Cut loss harus benar2 anda terapkan kalau anda membeli saham-saham yang tidak atau kurang likuid, seperti saham lapis tiga. Tidak ada salahnya anda membeli saham lapis tiga, tapi siapkanlah level cut loss anda.
Sebagian besar trader yang pernah konsultasi dengan saya tentang "saham nyangkut", sebagian besar memiliki saham nyangkut di saham2 lapis tiga. Maka dari itu, untuk mengantisipasinya, anda harus berani untuk cut loss. Jika anda ingin cut loss anda lebih kecil, hindari main di saham lapis tiga kalau anda belum merasa ahli.
3. Hindari membeli saham yang sudah naik tinggi
Inilah yang sangat berpotensi menyebabkan saham trader jadi nyangkut. Saham-saham yang sudah naik tinggi dan kemudian anda sudah terlambat untuk membeli sahamnya, maka anda tidak perlu mengejarnya.
Kemudian anda protes: "Terus kalau naik lagi gimana Pak Heze?"
"Itu kalau naik.. Tapi kalau turun lagi?"
Masalahnya anda dan saya tidak akan tahu apakah harga saham yang sudah naik tinggi akan naik lagi atau akan koreksi lagi. Dalam banyak kasus, saham2 yang sudah naik tinggi saat IHSG bullish, memiliki potensi koreksi yang besar dalam waktu cepat. Daripada beli di harga atas, bukankah lebih baik kalau anda mau sabar sedikit menunggu beli di harga bawah / support?
Seperti konsep analisis teknikal: Tidak ada harga saham yang naik tanpa turun sama sekali. Di pasar saham saham, satu kesempatan hilang bukan berarti besok anda tidak memiliki kesempatan lain. Selama pasar saham berjalan, anda memiliki kesempatan dan peluang yang sama dengan pemain saham lainnya untuk mencetak profit dan tidak perlu terburu-buru dalam mengambil keputusan trading.
Itulah beberapa cara menghindari saham anda dari 'status' nyangkut... Kini saatnya anda mempraktikannya.