Dividend Trap Saham dan Cara Mengatasinya
Salah satu return yang dicari seorang trader selain capital gain adalah return dari dividen. Di Saham Gain ini, saya sudah membahas banyak tentang dividen.
Musim dividen terjadi antara bulan Maret-Mei, karena bersamaan dengan rilisnya laporan audited perusahaan, biasanya sebagian besar emiten juga menyelenggarakan RUPS untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan pada pemegang saham untuk tahun buku sebelumnya.
Biasanya ketika perusahaan mengumumkan besarnya dividen per share (DPS) yang akan dibagikan, harga saham akan cenderung meningkat menjelang cum datenya. Jika anda belum tahu tentang tata cara mendapatkan dividen, anda bisa baca disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen.
Memang tidak semua emiten yang membagikan dividen, harga sahamnya naik menjelang cum date. Untuk emiten2 lapis dua dan lapis tiga yang membagikan DPS dengan nominal kecil, sebagian besar sahamnya hampir tidak terpengaruh meskipun ada pengumuman dividen dari perusahaan.
Sedangkan saham-saham blue chip yang notabene membagikan dividen besar, harga sahamnya akan cenderung naik menjelang cum date. Contohnya BBCA, BBRI, PTBA, ITMG, BBNI, BMRI, ASII, dan lain-lain.
Banyak trader yang berpikiran membeli saham2 tersebut saat menjelang cum date dengan harapan mendapat profit besar. Namun ada 2 hal yang perlu anda perhatikan ketika mau mengincar dividen.
Pertama, biasanya setelah harga saham naik menjelang cum date, harga saham akan langsung turun. "Lho kok bisa begitu? Kalau jual saat tanggal cum date-kan nggak dapet dividen?" Pikir anda. Tapi itulah faktanya.
Sebagian besar trader yang sudah merasa profit besar akan segera menjual sahamnya saat cum date. Memang trader tidak akan mendapat dividen, tetapi capital gain yang didapatkan
dari kenaikan harga sudah jauh melebihi nilai dividen yang didapatkan.
Kedua, kalaupun harga sahamnya masih naik saat cum date (karena memang sebagian besar trader ingin mendapat dividen), biasanya harga sahamnya saat ex date akan langsung turun sebesar nilai dividennya. Contoh: Ketika ITMG membagikan dividen jumbo sebesar Rp1.840 per saham, harga saham ITMG naik terus saat cum date.
ITMG yang masih berada di harga 28.275 saat cum date 2 April naik secara peralahan sampai 28.650 menjelang penutupan Bursa. Namun keesokan harinya (ex date), ITMG langsung dibuka anjlok ke 28.300 dan dalam hitungan menit turun sampai 26.500. Dan sehari setelah ex date, ITMG turun lagi sampai 26.000, walaupun hari berikutnya mampu naik lagi. Perhatikan grafik ITMG dibawah:
Terkait hal tersebut, saya juga pernah membahasnya disini: Bahayanya Jika Membeli Saham Saat Cum Date Dividen. Biasanya saham-saham ini menjelang cum atau ex datenya akan turun sebesar nilai dividennya. Artinya, semakin besar nilai DPS, semakin banyak turunnya.
Inilah yang dinamakan dengan dividend trap atau dalam bahasa Indonesianya jebakan dividen. Jadi, kalau anda membeli saham ketika cum date, atau lebih parahnya beli saat ex date karena anda berpikir harga saham bisa naik lagi, maka kemungkinan besar anda akan terjebak dengan penurunan harga saham secara mendadak.
Walaupun tidak selalu saham akan turun saat cum /ex date, namun faktanya sebagian besar saham blue chip dan beberapa lapis dua sering mengalami hal tersebut.
Nah, kini anda sudah tahu tentang dividend trap. Terus bagaimana cara mengatasinya? Caranya jangan membeli saham ketika cum atau ex date, kecuali kalau anda memang ingin mengincar dividen.
Atau kalau anda sudah mengincar dividen suatu saham sejak lama, anda bisa menyimpan sahamnya jauh-jauh hari saat harganya masih diskon / lagi turun. Dengan cara ini, meskipun nanti saat ex date harganya turun, tetapi nilai aset (saham) anda masih tetap meningkat.
Selain itu, untuk menghindari dividend trap, anda bisa membeli sahamnya setelah tanggal ex date atau ketika sahamnya sudah mulai rebound pasca penurunan.
Namun kalau anda adalah tipikal pengincar capital gain / anda yang tipikalnya trading untuk jangka pendek, akan sangat berisiko jika anda langsung membeli saham saat sahamnya sudah masuk cum atau ex date.
Musim dividen terjadi antara bulan Maret-Mei, karena bersamaan dengan rilisnya laporan audited perusahaan, biasanya sebagian besar emiten juga menyelenggarakan RUPS untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan pada pemegang saham untuk tahun buku sebelumnya.
Biasanya ketika perusahaan mengumumkan besarnya dividen per share (DPS) yang akan dibagikan, harga saham akan cenderung meningkat menjelang cum datenya. Jika anda belum tahu tentang tata cara mendapatkan dividen, anda bisa baca disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen.
Memang tidak semua emiten yang membagikan dividen, harga sahamnya naik menjelang cum date. Untuk emiten2 lapis dua dan lapis tiga yang membagikan DPS dengan nominal kecil, sebagian besar sahamnya hampir tidak terpengaruh meskipun ada pengumuman dividen dari perusahaan.
Sedangkan saham-saham blue chip yang notabene membagikan dividen besar, harga sahamnya akan cenderung naik menjelang cum date. Contohnya BBCA, BBRI, PTBA, ITMG, BBNI, BMRI, ASII, dan lain-lain.
Banyak trader yang berpikiran membeli saham2 tersebut saat menjelang cum date dengan harapan mendapat profit besar. Namun ada 2 hal yang perlu anda perhatikan ketika mau mengincar dividen.
Pertama, biasanya setelah harga saham naik menjelang cum date, harga saham akan langsung turun. "Lho kok bisa begitu? Kalau jual saat tanggal cum date-kan nggak dapet dividen?" Pikir anda. Tapi itulah faktanya.
Sebagian besar trader yang sudah merasa profit besar akan segera menjual sahamnya saat cum date. Memang trader tidak akan mendapat dividen, tetapi capital gain yang didapatkan
dari kenaikan harga sudah jauh melebihi nilai dividen yang didapatkan.
Kedua, kalaupun harga sahamnya masih naik saat cum date (karena memang sebagian besar trader ingin mendapat dividen), biasanya harga sahamnya saat ex date akan langsung turun sebesar nilai dividennya. Contoh: Ketika ITMG membagikan dividen jumbo sebesar Rp1.840 per saham, harga saham ITMG naik terus saat cum date.
ITMG yang masih berada di harga 28.275 saat cum date 2 April naik secara peralahan sampai 28.650 menjelang penutupan Bursa. Namun keesokan harinya (ex date), ITMG langsung dibuka anjlok ke 28.300 dan dalam hitungan menit turun sampai 26.500. Dan sehari setelah ex date, ITMG turun lagi sampai 26.000, walaupun hari berikutnya mampu naik lagi. Perhatikan grafik ITMG dibawah:
Terkait hal tersebut, saya juga pernah membahasnya disini: Bahayanya Jika Membeli Saham Saat Cum Date Dividen. Biasanya saham-saham ini menjelang cum atau ex datenya akan turun sebesar nilai dividennya. Artinya, semakin besar nilai DPS, semakin banyak turunnya.
Inilah yang dinamakan dengan dividend trap atau dalam bahasa Indonesianya jebakan dividen. Jadi, kalau anda membeli saham ketika cum date, atau lebih parahnya beli saat ex date karena anda berpikir harga saham bisa naik lagi, maka kemungkinan besar anda akan terjebak dengan penurunan harga saham secara mendadak.
Walaupun tidak selalu saham akan turun saat cum /ex date, namun faktanya sebagian besar saham blue chip dan beberapa lapis dua sering mengalami hal tersebut.
Nah, kini anda sudah tahu tentang dividend trap. Terus bagaimana cara mengatasinya? Caranya jangan membeli saham ketika cum atau ex date, kecuali kalau anda memang ingin mengincar dividen.
Atau kalau anda sudah mengincar dividen suatu saham sejak lama, anda bisa menyimpan sahamnya jauh-jauh hari saat harganya masih diskon / lagi turun. Dengan cara ini, meskipun nanti saat ex date harganya turun, tetapi nilai aset (saham) anda masih tetap meningkat.
Selain itu, untuk menghindari dividend trap, anda bisa membeli sahamnya setelah tanggal ex date atau ketika sahamnya sudah mulai rebound pasca penurunan.
Namun kalau anda adalah tipikal pengincar capital gain / anda yang tipikalnya trading untuk jangka pendek, akan sangat berisiko jika anda langsung membeli saham saat sahamnya sudah masuk cum atau ex date.