5 Cara Nabung Saham untuk Pemula
Melalui email, grup Facebook Saham Gain, WA dan media-media sosial lain, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan tentang tips nabung saham. Dan mayoritas pertanyaan2 yang saya terima mereka mengatakan bahwa mereka masih pemula di dunia saham (baru buka rekening saham, baru mulai belajar saham).
Maka dari itu, untuk anda pemula yang mau nabung saham, jangan sampai anda menabung saham dengan strategi yang salah, karena hal ini akan berdampak pada portofolio anda jangka panjang.
Ada 4 cara nabung saham untuk pemula yang saya sarankan pada anda. Anda bisa terapkan cara-cara nabung saham ini:
Ada 4 cara nabung saham untuk pemula yang saya sarankan pada anda. Anda bisa terapkan cara-cara nabung saham ini:
1. Membeli saham2 mature company
Ada 2 opsi saham yang bisa anda pilih berdasarkan strateginya: Saham growth company dan mature company. Untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk memilih saham2 mature company terlebih dahulu. Baca juga: Investasi Saham: Growth Company or Mature Company?
Mayoritas saham mature company adalah saham2 blue chip yang memiliki pergerakan harga yang cenderung stabil. Selain itu, saham2 mature company lebih rutin membagikan dividen dengan dividend yield maupun dividend per share yang tinggi. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.
Tips-nya untuk pemula, pilihlah saham2 blue chip yang produknya dikenal oleh masyarakat, dan saham2 tersebut memiliki Return on Equity (ROE) yang paling besar di sektornya seperti BBRI, BBCA, UNVR, TLKM.
Untuk pemula, saham2 mature company lebih mudah dicari dibandingkan saham2 growth company. Kelebihan lainnya, saham2 mature company memberikan dividen yang lebih besar nominalnya dan lebih rutin. Sehingga, opsi ini lebih baik untuk pemula.
Walaupun saham2 growth company memiliki tingkat pertumbuhan saham yang bisa jauh lebih cepat dibandingkan mature company (contohnya anda perhatikan saham INKP, TKIM), tetapi tidak mudah untuk mencari saham growth company, karena anda harus mencari 'harta terpendam' ini.
Saham2 growth company umumnya harga sahamnya masih 'tidur', sehingga anda harus bisa mencari saham2 seperti ini yang nantinya dalam jangka 1-1,5 tahun harga sahamnya punya potensi meroket, dan hal ini membutuhkan analisa yang jauh lebih detail dan mendalam.
Anda boleh saja membeli saham2 growth company, tetapi anda harus melakukan diversifikasi dengan tepat. Baca terus poin2 selanjutnya.
Ada 2 opsi saham yang bisa anda pilih berdasarkan strateginya: Saham growth company dan mature company. Untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk memilih saham2 mature company terlebih dahulu. Baca juga: Investasi Saham: Growth Company or Mature Company?
Mayoritas saham mature company adalah saham2 blue chip yang memiliki pergerakan harga yang cenderung stabil. Selain itu, saham2 mature company lebih rutin membagikan dividen dengan dividend yield maupun dividend per share yang tinggi. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.
Tips-nya untuk pemula, pilihlah saham2 blue chip yang produknya dikenal oleh masyarakat, dan saham2 tersebut memiliki Return on Equity (ROE) yang paling besar di sektornya seperti BBRI, BBCA, UNVR, TLKM.
Untuk pemula, saham2 mature company lebih mudah dicari dibandingkan saham2 growth company. Kelebihan lainnya, saham2 mature company memberikan dividen yang lebih besar nominalnya dan lebih rutin. Sehingga, opsi ini lebih baik untuk pemula.
Walaupun saham2 growth company memiliki tingkat pertumbuhan saham yang bisa jauh lebih cepat dibandingkan mature company (contohnya anda perhatikan saham INKP, TKIM), tetapi tidak mudah untuk mencari saham growth company, karena anda harus mencari 'harta terpendam' ini.
Saham2 growth company umumnya harga sahamnya masih 'tidur', sehingga anda harus bisa mencari saham2 seperti ini yang nantinya dalam jangka 1-1,5 tahun harga sahamnya punya potensi meroket, dan hal ini membutuhkan analisa yang jauh lebih detail dan mendalam.
Anda boleh saja membeli saham2 growth company, tetapi anda harus melakukan diversifikasi dengan tepat. Baca terus poin2 selanjutnya.
2. Mulai dengan modal kecil
Buat anda pemula, selalu lakukan nabung saham dengan modal kecil. Meskipun anda punya modal lebih, tetapi selalu mulai dengan modal kecil, karena nabung saham ini dilakukan secara kontinu, maka lakukan secara bertahap.
Saran saya, untuk pemula anda bisa memulai dengan modal Rp500 ribu per bulan. Dan di bulan2 berikutnya nanti, anda bisa suntik modal untuk dibelikan saham yang sama.
Kenapa minimal sebaiknya Rp500 ribu? Bukan 100 ribu? Hal ini bertujuan agar anda bisa membeli saham2 yang fundamentalnya bagus. Saham2 berfundamental bagus umumnya harga sahamnya sedikit lebih tinggi, maka kalau modal anda terlalu kecil, kemungkinan besar anda akan sulit menjangkau saham tersebut.
3. Jangan terlalu banyak diversifikasi
Warren Buffet selalu menyarankan: Jangan letakkan telor dalam satu keranjang. Artinya, dalam investasi / nabung saham anda disarankan untuk diversifikasi saham.
Diversifikasi itu perlu. Tetapi untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk fokus dulu di satu saham, supaya hasil yang anda dapatkan lebih maksimal. Karena kalau modal anda masih kecil dan anda bagi ke dalam 2-4 saham, maka diversifikasi anda jadi tidak maksimal.
Kalau anda nabung saham, fokus dulu nabung di satu saham yang sama yang sudah anda pilih. Nah, kalau anda sudah belajar banyak hal baru tentang saham, investasi dan lain2. Modal anda juga sudah mulai berkembang, anda baru saya sarankan untuk mulai diversifikasi dan mencari saham tambahan lain yang mau ditabung.
Kembali ke poin satu. Kalau misalnya anda mau nabung saham blue chip. Lalu dalam perjalanan anda menemukan saham growth company yang bagus, anda boleh saja menambah diversifikasi di saham tersebut.
Saran saya, untuk nabung saham lakukan diversifikasi 2-3 saham, dan jangan terlalu banyak diversifikasi.
Buat anda pemula, selalu lakukan nabung saham dengan modal kecil. Meskipun anda punya modal lebih, tetapi selalu mulai dengan modal kecil, karena nabung saham ini dilakukan secara kontinu, maka lakukan secara bertahap.
Saran saya, untuk pemula anda bisa memulai dengan modal Rp500 ribu per bulan. Dan di bulan2 berikutnya nanti, anda bisa suntik modal untuk dibelikan saham yang sama.
Kenapa minimal sebaiknya Rp500 ribu? Bukan 100 ribu? Hal ini bertujuan agar anda bisa membeli saham2 yang fundamentalnya bagus. Saham2 berfundamental bagus umumnya harga sahamnya sedikit lebih tinggi, maka kalau modal anda terlalu kecil, kemungkinan besar anda akan sulit menjangkau saham tersebut.
3. Jangan terlalu banyak diversifikasi
Warren Buffet selalu menyarankan: Jangan letakkan telor dalam satu keranjang. Artinya, dalam investasi / nabung saham anda disarankan untuk diversifikasi saham.
Diversifikasi itu perlu. Tetapi untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk fokus dulu di satu saham, supaya hasil yang anda dapatkan lebih maksimal. Karena kalau modal anda masih kecil dan anda bagi ke dalam 2-4 saham, maka diversifikasi anda jadi tidak maksimal.
Kalau anda nabung saham, fokus dulu nabung di satu saham yang sama yang sudah anda pilih. Nah, kalau anda sudah belajar banyak hal baru tentang saham, investasi dan lain2. Modal anda juga sudah mulai berkembang, anda baru saya sarankan untuk mulai diversifikasi dan mencari saham tambahan lain yang mau ditabung.
Kembali ke poin satu. Kalau misalnya anda mau nabung saham blue chip. Lalu dalam perjalanan anda menemukan saham growth company yang bagus, anda boleh saja menambah diversifikasi di saham tersebut.
Saran saya, untuk nabung saham lakukan diversifikasi 2-3 saham, dan jangan terlalu banyak diversifikasi.
4. Tambah modal di momen yang tepat
Jika anda ingin menambah modal dan membeli saham, lakukan di momen yang tepat. Jangan hanya asal beli saham setiap kali ada modal. Tetapi perhatikan momentum market, momentum saham tersebut, supaya anda bisa mendapatkan saham di harga yang bagus untuk ditabung.
Saya pernah menuliskannya disini: Strategi Nabung Saham yang Efektif dan Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Ada baiknya anda yang masih pemula, anda baca kembali pos saya tentang strategi2 nabung saham yang pernah saya ulas.
Jika anda ingin menambah modal dan membeli saham, lakukan di momen yang tepat. Jangan hanya asal beli saham setiap kali ada modal. Tetapi perhatikan momentum market, momentum saham tersebut, supaya anda bisa mendapatkan saham di harga yang bagus untuk ditabung.
Saya pernah menuliskannya disini: Strategi Nabung Saham yang Efektif dan Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Ada baiknya anda yang masih pemula, anda baca kembali pos saya tentang strategi2 nabung saham yang pernah saya ulas.
5. Orientasikan nabung saham untuk jangka panjang
Nabung saham berarti orientasi anda untuk jangka panjang. Banyak pemula yang ketika nabung saham dan sahamnya naik, langsung dijual. Maka itu bukanlah nabung saham.
Kalau anda nabung saham, maka anda harus punya tujuan jangka panjang, yaitu mendapatkan dividen dan kenaikan harga saham dalam time frame diatas satu tahun.
Jadi buat investor pemula yang mau nabung saham, terapkan 5 langkah untuk nabung saham. Terutama dari segi pemilihan saham, momentum menambah saham dan manajemen modal harus anda perhatikan dengan baik.
Nabung saham berarti orientasi anda untuk jangka panjang. Banyak pemula yang ketika nabung saham dan sahamnya naik, langsung dijual. Maka itu bukanlah nabung saham.
Kalau anda nabung saham, maka anda harus punya tujuan jangka panjang, yaitu mendapatkan dividen dan kenaikan harga saham dalam time frame diatas satu tahun.
Jadi buat investor pemula yang mau nabung saham, terapkan 5 langkah untuk nabung saham. Terutama dari segi pemilihan saham, momentum menambah saham dan manajemen modal harus anda perhatikan dengan baik.