Saham Tidur untuk Trading

Ketika saham tidur alias saham zombie bangkit dari harga gocap (Rp50), saham-saham tidur ini biasanya akan menjadi saham yang sangat menarik untuk ditradingkan. 

Anda bisa bayangkan jika ada saham yang naik dari harga Rp50 ke Rp70. Maka jika anda membeli saham di harga Rp52 dan menjual satu sampai dua fraksi saja, anda sudah mendapatkan profit yang lumayan besar, karena nominal saham2 tersebut sangatlah kecil. 

Tidak sedikit juga saya mendengar trader jangka pendek yang menyarankan untuk memanfaatkan fluktuatif saham tidur untuk meraup untung yang besar di saham. Sayangnya, menurut pengalaman saya pribadi di dunia saham, cara seperti justru sangat berbahaya untuk trader. 

Ada beberapa fakta yang harus anda pahami tentang pergerakan saham tidur:

1. Saham tidur biasanya kembali menjadi saham tidur 

Sangat banyak kasus saham tidur yang tiba2 bergerak naik dengan pergerakan harga yang liar. Tetapi biasanya tidak lama kembali saham2 tersebut akan kembali lagi ke harga gocap dalam kurun waktu yang panjang. Tidak percaya? Anda bisa lihat beberapa contoh saham BEKS dan CPGT berikut: 

Saham BEKS

Saham CPGT
Anda bisa perhatikan ada pergerakan yang cukup cepat dan fluktuatif pada grafik saham BEKS dan CPGT diatas. CPGT contohnya. Harganya digoreng dari harga 50 ke 120 hanya dalam waktu 2 mingguan. 

Namun setelah harganya diangkat naik tinggi, saham2 tersebut turun lagi dengan sangat cepat, dan kembali ke harga gocap (tidak ditradingkan lagi) sampai bertahun-tahun. 

Saham-saham gocap yang sedang digoreng ini, biasanya akan ada banyak isu di saham tersebut. Mulai isu fundamentalnya bakalan membaik, sahamnya mulai likuid dan lain2. 

Kalau anda terjebak denga isu2 seperti ini, kemudian anda membeli sahamnya saat sudah dinaikkan bandar, dan tiba2 bandar langsung 'buang barang' dalam jumlah besar, maka saham anda akan nyangkut. Celakanya, kalau saham2 tersebut balik ke harga gocap, anda tidak bisa menjual di pasar reguler. 

Anda harus jual dan cut loss di pasar negosiasi, dan tentu kerugian akan semakin besar. Jika anda memegang saham2 gocap, maka kualitas portofolio saham anda akan menurun.

2. Saham tidur yang naik belum tentu fundamentalnya membaik 

Kebanyakan saham tidur yang dinaikkan bandar, kenaikan harganya bukan dikarenakan fundamentalnya yang membaik, tetapi karena permainan bandar untuk meraup profit cepat dengan memanfaatkan isu2 tertentu di saham tersebut. 

Sehingga ketika fundamental saham tersebut memang tidak bagus, harga saham tidak lama kemudian bakalan balik ke harga gocapnya. Kalau anda trading di saham2 ini, tentu risikonya sangat besar. 

3. Permainan bandar di saham tidur bertujuan menjebak trader ritel 

Bandar ingin mengangkat saham2 gocap untuk mendapatkan profit besar dan menjebak trader2 ritel. Dengan mengangkat harga dan membuat saham seolah menjadi likuid, serta memainkan isu2 di saham tersebut, banyak trader ritel yang masuk di saham tersebut ketika harganya sedang di 'pom-pom'. 

Masalahnya anda tidak akan tahu bandar akan menggoreng saham sampai di harga berapa, karena saham gocap juga tidak memiliki pola2 chart dan historis yang dapat dianalisa, sehingga seringkali saham2 gocap yang harganya sedang naik, dan saat banyak trader ritel masuk di saham gocap, harganya akan langsung dijatuhkan dengan cepat. 


4. Portofolio yang tidak sehat 

Kalau anda beli saham gocap yang sedang digoreng, syukur-syukur jika anda bisa 'keluar' alias take profit di saham2 gocap. Tapi kalau anda terlanjur nyangkut di saham gocap dan tidak sempat cut loss (harganya balik jadi saham tidur), maka portofolio anda akan diisi oleh saham2 yang jelek. 

Saham2 gocap umumnya memiliki kinerja fundamental yang kurang baik, sehingga kalau anda menyimpan saham gocap, anda juga tidak mendapatkan dividen. Dengan kata lain, anda hanya bisa berharap sahamnya digoreng lagi sewaktu-waktu. 

Maka dari itu, hendaknya anda tidak gambling dalam trading saham. Anda boleh saja membeli dan mencoba trading di saham2 gorengan seperti ini. 

Tetapi anda harus menggunakan modal sekecil mungkin. Di tulisan2 web Saham Gain ini, saya juga sudah sering menekankan bahwa untuk membeli saham yang high risk, paling tidak gunakan modal maksimal 10% dari modal anda. Plus anda harus disiplin dalam take profit dan cut loss.  

Untuk kasus saham2 gocap yang digoreng bandar, bahkan saya menyarankan cobalah trading beberapa lot saja. Jangan memasukkan modal anda pada saham-saham yang sangat berisiko. 

Well, buat saya pribadi, saya akan cenderung menghindari saham2 gocap yang sedang digoreng, terutama kalau saham2 tersebut naik bukan karena alasan fundamental, dan pergerakan harganya sangat volatil

Postingan populer dari blog ini

Gadis di Bawah Umur Dinodai

8 Cara Putih Telur Dan Lemon Secara Alami Untuk Angkat Komedo

Aplikasi Bagus untuk Analisis Saham