Postingan

Tahapan Menyusun Trading Plan Saham

Trading plan (perencanaan trading) adalah bagian penting yang tidak bisa anda pisahkan dari aktivitas trading yang anda lakukan sehari-hari. Secara umum, trading plan artinya adalah perencanaan beli jual saham (trading) yang anda lakukan. Anda mau beli saham apa. Anda mau beli saham di harga berapa. Anda mau jual di harga berapa. Kalau saham anda turun, apa yang harus anda lakukan.  Anda harus bisa mengetahui apa yang anda lakukan dengan saham anda, baik sebelum membeli maupun setelah membeli saham.  Namun dalam praktikknya, tentu saja trading plan tidak hanya berbicara soal saham apa yang akan anda beli dan jual. Perencanaan trading berarti anda harus bisa menguasai trading secara lebih luas.  Karena trading plan ini sangatlah penting, saya bisa jamin bahwa jika anda sama sekali tidak memiliki / menjalankan trading plan saat trading, anda pasti tidak akan bisa memperoleh profit yang maksimal dan konsisten dalam trading / investasi.  Anda mungkin sering menemukan tra...

Cara Mendapatkan Info Market Saham

Gambar
Anda yang sering melihat ulasan-ulasan market dari kantor sekuritas, broker, analisa, seringkali mereka tidak lupa mencantumkan pergerakan indeks saham luar negeri khususnya indeks saham dari bursa Amerika Serikat, pergerakan bursa saham Asia dan lain2. Contohnya seperti gambar dibawah ini Info market berarti selain anda mengetahui ulasan market, anda juga perlu mengetahui pergerakan market di luar negeri (penutupan bursa luar negeri di hari sebelumnya). Walaupun info bursa luar negeri bukanlah informasi atau analisis utama yang harus anda gunakan untuk trading, tetapi mengetahui kenaikan / penurunan bursa luar juga penting.  Apa pentingnya mengetahui pergerakan bursa luar negeri? Saya pernah membahasnya disini: Makna Indeks Saham Dunia bagi Pemain Saham. Anda bisa baca-baca kembali.   Di pos ini saya akan membahas sedikit tentang cara mendapatkan info market, terutama info market bursa-bursa di luar negeri seperti Indeks Dow, Nasdaq, S&P, Nikkei dan lain-lain,...

Cara Mencari Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di IDX

Gambar
Perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah perusahaan yang jumlahnya cukup banyak. Maka dari itu, sampel perusahaan manufaktur seringkali dijadikan bahan penelitian, karena sampel perusahaan manufaktur dianggap bisa mewakili sampel dalam penelitian.  Namun untuk mencari perusahaan manufaktur yang jumlahnya cukup banyak, tentu cukup membuatn waktu jika anda mencarinya secara manual atau satu per satu. Maka dari itu, untuk mempermudah dan mempersingkat waktu anda, anda bisa mencari perusahaan di sektor manufaktur melalui situs www.idx.co.id.  Sebelum saya masuk lebih lanjut, di situs IDX yang baru memang tidak menjelaskan atau menampilkan secara langsung sektor manufaktur. Maka dari itu, anda harus memahami sektor manufaktur tersebut. Sektor manufaktur di BEI dibagi menjadi:  Sektor Basic Industry & Chemicals (Sektor industri dasar dan kimia) Sektor ini dibagi menjadi beberapa sub sektor yaitu sebagai berikut: - Sub sektor semen - Sub sektor keramik, por...

Menghitung Kerugian Cut Loss Saham

Di pos ini, saya punya pertanyaan untuk anda (tentunya pertanyaan ini juga berasal dari kisah-kisah riil trader): Jika anda beli saham di harga 2.000, dan kemudian saham anda turun sampai 1.700. Apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan cut loss atau tunggu aja sampai harga saham naik?  Jawabannya saya yakin akan bermacam-macam. Beberapa dari anda mungkin akan jawab cut loss. Beberapa trader lainnya akan jawab hold. Atau bahkan ada yang jawab averaging down dan sebagainya.  Time frame juga menentukan. Kalau anda investor, harga saham turun dari 2.000 ke 1.700 atau bahkan ke 1.200 sekalipun, anda tidak perlu jual. Toh, orientaasi anda adalah jangka panjang. Tapi bagaimana dengan trader?  Bagi trader yang kritis mungkin anda akan menganalisa pertanyaan ini lebih dalam: Tergantung sahamnya. Kalau sahamnya bagus, tunggu saja. Kalau sahamnya junk stock, lebih baik cut loss dan pindahkan ke saham yang lebih oke.  Terlepas dari semua jawaban ini, saya sebenarnya ingin me...

Watchlist Saham Profit November 2018

Anda yang sering berkunjung ke web Saham Gain ini, di web ini saya memberikan salah satu sarana belajar saham yang berupa watchlist saham yang bisa anda jadikan referensi untuk belajar saham mandiri dan menganalisis saham. Anda bisa baca-baca kembali pos saya disini: Rekomendasi Saham.   Di bulan November lalu, sebagian besar watchlist saham kita sudah membuahkan profit dalam range jangka pendek (harian sampai dengan satu bulan). Apa saja watchlist saham kita yang sudah membuahkan profit? Berikut watchlist saham kita yang berhasil naik di bulan November:  1. PGAS 2. UNVR  3. INKP 4. HMSP  5. ITMG 6. INDF 7. TKIM 8. TLKM 9. AALI (15 November)  10. WOOD 11. BBRI 12. JSMR (16 November) 13. ERAA 14. HMSP (26 November)  15. PTBA 16. ADRO (29 November, short term)  Sedangkan beberapa watchlist kita seperti UNTR dan watchlist di akhir bulan yaitu INDY dan TLKM kita tunggu technical reboundnya di Desember.  Selamat untuk anda yang sudah mendapatkan ...

Target Take Profit Saham Ideal

Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis pos tentang strategi merubah target take profit saham. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Merubah Target take Profit dan Cut Loss Saham. Memang dalam trading anda harus memiliki target yang jelas. Salah satunya, setelah anda membeli saham, anda harus tahu anda mau jual di harga berapa. Itulah pentingnya trading plan dalam trading.  Setelah saya menulis pos tersebut, ada rekan trader yang bertanya melalui email: "Bung Heze, berapa target take profit ideal yang hendaknya kita tetapkan? Apakah saya harus menjual saham saat naik 5%. Atau saya menetapkan target ideal saat saham sudah naik 10%, atau berapa target take profit ideal menurut Bung Heze?"   Saya tidak pernah bosan mengatakan pada anda bahwa dalam trading saham, anda harus menjadi trader yang fleksibel yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan dan dinamika harga saham. Jadi sebenarnya (karena anda harus fleksibel), maka boleh saya katakan bahwa target take p...

Merubah Target Take Profit dan Cut Loss Trading

Pada saat membeli saham, anda harus menentukan anda mau jual saham di harga berapa alias take profit. Selain itu, menentukan titik cut loss juga diperlukan dalam beberapa kasus tertentu. Saya pernah ulas tulisannya disini: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss?  Jadi katakanlah anda beli saham MYOR di harga 2.500. Setelah beli MYOR anda menentukan take profit (TP) di harga 2.600. Namun beberapa saat kemudian, setelah anda melihat pergerakan MYOR yang naiknya cukup tinggi, anda memutuskan untuk menjual MYOR di 2.650. Ini artinya anda sudah merubah target take profit yang anda tetapkan sebelumnya.   Dalam trading anda harus punya target mau jual saham di harga berapa setelah anda beli. Jangan sampai anda tidak punya target jual, dan akhirnya anda menjual saham anda di harga random. Ini berbahaya untuk trading anda.  Sekali dua kali, mungkin bisa memperoleh profit dari jual saham di harga random ini. Tapi kalau market sedang bergejolak, anda mungkin akan bingung memutu...